Minggu, 28 September 2025

CARA MEMBUAT LILITAN PADA EXITER DAN LINEAR AMPLIFIER BITX SPECTRA DUAL BAND


Beberapa waktu yang lalu pernah saya ulas cara pembuatan lilitan pada BITX Spectra 40 ,monoband . Nah pada saat ini karena masih adanya kesulitan rekan-rekan homebrewer pemula yang baru mulai merakit BITX SPECTRA DUAL BAND ,maka akan saya ulas untuk pembuatan lilitan-lilitan pada rangkaian BITX SPECTRA DUAL BAND . Sebetulnya jumlah lilitan tidak terlalu banyak ,dan sangat mudah dibuat . Untuk lilitan Double Balance Mixer (DBM) maupun Single Balance Mixer (SBM) serta lilitan pada penguat RF setelah Band Pass Filter (BPF)  Pernah saya ulas ,namun coba saya tampilkan lagi ,khusus untuk rangkaian BITX SPECTRA DUAL BAND . Untuk membuat DBM dan SBM cukup mudah , sediakan Toroid Lampu Hemat Energi (LHE) bisa membodol bekas lampu atau beli on line . Toroid LHE ini berbahan Ferit dengan diameter Luar sekitar 8,5mm – 10mm dan tebal sekitar 4-5mm . Lalu Kabel jaringan Komputer atau kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) . Kabel UTP ini memiliki jumlah kabel sebanyak 8 helai dan memiliki warna berbeda tiap helainya . Gunakan merk BELDEN atau kabel UTP berkualitas baik. Kabel UTP yang bagus adalah berbahan Full Tembaga dan bukan Alumunium berlapis tembaga . Biasanya kabel UTP yang harga murah sering dijumpai bahannya Alumunium berlapis Tembaga ,ini kurang baik untuk DBM atau SBM . Jika tidak menemukan kabel UTP,rekan-rekan dapat memaikai kawat Tembaga berlapis email dengan diameter 0,4mm – 0,5mm. Cara penggulungannya bisa dilihat di Gambar.

LILITAN PADA BAGIAN EXITER BITX SPECTRA DUAL BAND 

LILITAN BIFILAR


 
LILITAN TRIFILAR




FOTO LILITAN TRIFILAR YANG SUDAH JADI



Untuk lilitan BPF (Band Pass Filter) ada 2 pilihan ,bisa menggunakan bekas Trafo IF (Intermediate Frequency) 10,7 MHz yang sering dipake pada radio FM , umumnya Trafo IF ini  berwarna BIRU atau menggunakan Koker 8mm berwarna Coklat. Tentunya disesuaikan dengan jumlah lilitan dan nilai capasitor paralelnya untuk membentuk suatu resonansi,dengan Rumus   f^2=25330/(L x C)  dimana f dalam satuan MHz , L dalam satuan µH (mikro Henry) dan C dalam satuan pF (pikoFarad) , jika kita hitung misalnya L sebesar 5µH dan C sebesar 100pF maka dapat kita hitung 25330/500 = 50,66 ,jika kita akarkan maka hasinya sebesar 7,117 MHz yang berate pada band 40m atau 7Mhz. Sehingga dapat kita ukur inductor BPF pada band 40m  yang kita buat sekitar 5µH. Untuk lilitan BPF baik yang 40m dan 80m dapat dilihat cara pembuatannya pada Gambar ,baik yang menggunakan bekas trafo IF 10,7 MHz atau menggunakan koker 8mm . Ke dua metode lilitan ini sudah penulis coba dengan hasil yang sama baiknya. Selain itu lilitan untuk menggeser frekuensi BFO (Beat Frequency Oscillator) juga bisa dilihat.
Untuk pembuatan lilitan LPF (Low Pass Filter) pada bagian Linear Amplifier Dual band 40m dan 80m juga bisa dilihat cara pembuatannya pada Gambar. Lilitan LPF digulung pada Koker 8mm berinti ferrite yang dapat di setel /atur nilai induktansinya ,yaitu dengan memutar inti ferrite nya dengan obeng  

SELAMAT MENCOBA DAN SELAMAT BEREKSPERIMEN
YB3LVX

LILITAN BPF ( BAND PASS FILTER )


LILITAN BPF DENGAN BEKAS TRAFO IF FM BIRU 10,7MHz










 
LILITAN BPF  DENGAN KOKER 8mm



LILITAN BFO


LILITAN PADA LINEAR AMPLIFIER 20W BITX SPECTRA DUAL BAND

LILITAN LPF PADA LINIEAR AMPLIFIER 20W



LILITAN BIFILAR LINEAR AMPLIFIER (T1)

 

 LILITAN TRIFILAR LINEAR AMPLIFIER (T2)

 
 
LILITAN RFC L5 DAN L6



Selasa, 27 Februari 2024

MERAKIT BITX SPECTRA 26 ( 11 MHz )

 


 

Beberapa tahun yang lalu saya pernah mengulas BITX yang dikerjakan di frekuensi 11,415MHz (11Mc) dengan memodifikasi BITX20
Nah kali ini akan saya bahas membuat BITX Spectra yang bekerja di frekuensi 11MHz atau band 26m dengan hanya merubah BPF ( Band Pass Filter ) dan Frekuensi kerja VFO nya saja . Untuk membuat BITX Spectra 26 ini Lebih mudah karena BPF memanfaatkan Lilitan Asli IF Biru 10,7 Mhz pada bagian primernya , sedang lilitan sekunder dan capasitor internalnya perlu di lepas agar bekerja resonan di frekuensi 11,420MHz yang akhir-akhir ini cukup ramai .
Kondisi propagasi di Frekuensi 27MHz yang kadang tidak menentu kadang membuat para “Breaker” jadi enggan ber 10-25, hal ini menyebabkan lari ke frekuensi 11,420 Mhz sambil menunggu propagasi di 27Mhz terbuka . Karena propagasinya mirip seperti di band amatir 40m ( 7 Mhz) maka untuk komunikasi jarak dekat dan sedang dapat terdengar,yang sedikit berbeda dengan propagasi di 11m yang cenderung jarak jauh ,namun memiliki keunikan tersendiri .Karena propagasinya saat siang dan sore bagus maka dengan daya 2 watt pun bisa terdengar jelas. Ada beberapa rekan memodifikasi radio CB diberi converter bahkan dirobah originalnya menjadi band 26m , kok ya “Eman” . Mending bikin sendiri radio SSB dengan biaya yang cukup terjangkau dan kualitas yang bagus,maka alternatifnya adalah dengan merakit radio BITX Spectra untuk band 26m atau 11Mc.

Nah bagaimana agar Bitx Spectra 40 dapat dikerjakan di frekuensi 11Mc ,dan apa saja yang perlu di rubah dan di benahi.Berikut ulasannya
1.XTAL FILTER
Untuk BITX Spectra 40 memang menggunakan Xtal 11,0592 Mhz ,tetapi saran saya, gunakan Xtal filter dengan frekuensi 8 – 10 MHz ,karena frekuensi 11,0592 Mhz terlalu dekat dengan frekuensi kerja ,maka tidak direkomendasikan ,karena bisa menimbulkan sinyal liar jika filter tidak baik. Kebetulan saya menggunakan Xtal 8,000 MHz untuk Filter  yang cukup mudah diperoleh ditoko ,baik yang fisik tinggi maupun pendek bisa dipakai.Dan sesuaikan capasitor pada filter tersebut.
2.Variable Frequency Oscillator ( VFO )
Untuk bekerja di frekuensi 11,420 Mhz maka digunakan rumus : Frekuensi Kerja = Frekuensi IF + Frekuensi VFO , JIka Xtal sebesar 8 MHz maka cukup mengerjakan VFO pada Frekuensi 3,420 MHz sehingga jika kita jumlah sebesar 11,420 MHz. Untuk Xtal frekuensi lain semisal 9 atau 10 Mhz maka rekan-rekan dapat menghitung pada rumus di atas. Untuk mengerjakan VFO pada Frekuensi 3,420 MHz rekan-rekan dapat membuat oscillator yang stabil seperti : Collpitt , Clapp, Vackar atau Franklin yang dapat dikerjakan pada frekuensi tersebut.
Jika tidak pingin ribet ,rekan-rekan dapat menggunakan PLL atau DDS sebagai pembangkit frekuensi Oscillator yang dikerjakan di frekuensi 3,420 Mhz. Baik yang menggunakan Ad9850 maupun si5351 dapat digunakan . Untuk VFO dengan Ceramic resonator tidak digunakan jadi langsung di inject pada input DDS/VFO pada PCB.

                                         SKEMA BPF 11MHz


3.BAND PASS FILTER (BPF)
BPF merupakan penentu dari frekuensi kerja suatu radio . Dimana L dan C membentuk rangkaian yang beresonansi  pada frekuensi yang dikerjakan. Untuk membuat BPF pada band 26m/11Mc cukup mudah yaitu dengan beberapa cara ,yaitu:  
A. Memanfaatkan lilitan pada Trafo IF biru 10,7 Mhz merk GOOD PLAN, yaitu dengan menggunakan lilitan pada bagian PRIMER yang berkaki 3 , sedangkan bagian SEKUNDER harus dilepas/dibuang karena hanya 1 lilit saja ,  lepas lilitan sekunder lalu gulung lagi sebanyak 3 lilit. Capasitor internalnya jangan lupa juga dilepas
B. Menggulung ulang lilitan baik Primer maupun sekundernya  . Untuk Gulungan Primer sebanyak 11 Lilit dan Sekunder sebanyal 3 Lilit , digulung pada  bekas Trafo IF 10,7 MHz  ,dengan kawat email 0,15mm
Capasitor internal bekas trafo IF FM juga dilepas

C. Menggulung ulang Lilitan dengan menggunakan Koker 8mm berinti ferit, Untuk Gulungan Primer 14 Lilit dan Sekunder sebanyak 3 lilit.Kawat email 0,2mm
Nilai induktansi pada lilitan  ,jika rekan rekan memiliki LC Meter bisa di ukur dan di set pada 2,9 uH,karena jika diparalel dengan capasitor 68pF akan beresonansi pada frekuensi 11,4 MHz. Untuk capasitor seri antar lilitan BPF yaitu sebesar 5pF. Untuk detail lilitan bsa dilihat pada gambar.
Pada bagian linear Amplifiernya tidak terjadi perubahan yang cukup banyak , hanya LPF (Low Pass Filter) disesuaikan agar dapat meloloskan sinyal pada Frekuensi 11,4 Mhz dengan impedansi 50 Ohm, agar sesuai dengan impedansi antenna. Untuk lilitan pada LPF yaitu 8 lilit yang digulung pada koker inti ferit 8mm dengan jumlah gulungan 8 Lilit pada masing masing lilitan . Untuk capasitor pada LPF juga berubah yaitu konfigurasi ,pada input 270pf – tengah 560pf –dan output 270pf .
Secara keseluruhan dengan memodifikasi BITX Spectra 40 menjadi band 26m/11MHz maka jika perakitannnya bagus dengan komponen bagus maka dari segi RX (Receive) sangat peka dan Readable . rekan dengan signal kecilpun dapat diterima jelas. Untuk bagian TX (transmitter) juga bagus diterima lawan ,daya yang dikeluarkan dengan driver BD139 dan final IRFZ24 maka didapat daya 15 Watt yang cukup untuk ber QSO.Jika menginginkan daya besar rekan-rekan dapat membuat linear amplifier Pushpull dengan IRFP250  .
Untuk  Antena rekan-rekan bisa membuat antenna Dipole 2 x 6m ( setengah lambda) ataupun Inveted V dengan ukuran lebih pendek yaitu 2 x 5,93m saja , mungkin tidak dapat membentangkan antenna pada band  40m karena lahan terbatas  ,maka alternatifnya rekan-rekan hobby bisa menggunakan ukuran di atas untuk bekerja di band 11Mc
Jika rekan-rekan sudah berhasil membuat BITX Spectra 40 maka untuk membuat BITX Spectra 26 tidak terlalu sulit untuk merakit ataupun memodifikasi.
SELAMAT BERKARYA   

VIDEO RECEIVE BITX SPECTRA DI 11.420 MHz

https://www.youtube.com/shorts/7rysHjKCr4o 

                             GAMBAR LINEAR AMPLIFIER DAN EXITER BITX SPECTRA 11 MHz









Untuk Antena BITX Spectra 26m bisa menggunakan antena Inverted V seperti pada gambar , antena ini tanpa menggunakan BALUN langsung disolder pada Connector Female ,meskipun tanpa BALUN tetapi hasil memuaskan, potong kabel serabut NYAF 1,5 mm sepanjang 6 meter tiap sisi lalu lipat ujungnya sehingga panjang bentangan sepanjang 5,93 meter ,atur sudut bentangan antara 90 - 120 derajat ,hasil pengukuran pada analiser MFJ-269 sangat bagus dan sudah dicoba QSO dengan rekan-rekan bisa 5/9 dengan ketinggian antena hanya 4 meter saja !


     HASIL PENGUKURAN ANTENA INVERTED V DENGAN SWR ANALYZER



Jumat, 29 Desember 2023

MENGUPAS TUNTAS PEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER CBITX 27MHz ( PART 2 )


Beberapa waktu yang lalu telah dibahas cara merakit exiter CBITX 27MHz ,nah di penghujung tahun 2023 ini saya akan membahas dan mengupas cara merakit linear amplifier CBITX . Tentunya selama merakit mungkin rekan-rekan bertanya-tanya kok hanya keluar dibawah 10 Watt dan permasalahan lainnya, yang mungkin sering gagal dalam merakit CBITX terutama adalah di bagian linear amplifiernya. Nah pada kali ini akan saya bahas cara perakitan linear amplifier untuk CBITX yang bekerja di frekuensi 26 – 28 MHz.

 

 Desain awal linear amplifier CBITX 27 ini dari rangkaian P.A pada Radio CB merk CRE 8900 , setelah saya amati ternyata radio CB pabrikan sekarang menggunakan MOSFET dan tidak menggunakan transistor Bipolar biasa seperti pada CB pabrikan lama , setelah saya lihat skema dari CB CRE 8900 , ANYTONE 5555 dan merk lain ,ternyata menggunakan MOSFET yang mudah dicari yaitu IRF520 pada bagian final unitnya. Dari beberapa skema CB di atas ,maka saya mencoba membuat dengan konsep : Mudah dibuat ,  komponen mudah dicari , mudah dirakit dan tentunya daya yang cukup besar . Beberapa kali saya eksperimen dibantu sahabat saya mas Abd.Rohim (JZ13EYW) yang sering dipanggil cak Semar , dan dibantu om Bono untuk memantapkan ekperimen ini. Setelah saya oret-oret desain maka didapat konsep gabungan dari beberapa contoh  rangkaian TX pada desain linear CBITX ini yaitu : Cobra 148 GTL , CRE8900 dan Aries Super120 . Untuk tingkat Buffer merupakan comotan dari rangkaian CB Cobra 148 GTL yang aslinya menggunakan 2SC2314 ,maka pada desain saya , diganti dengan transistor yang mudah dicari yaitu diganti dengan transistor BD139. Oh iya dari beberapa transistor BD139 penulis sudah mencoba beberapa jenis transistor BD139 yang berwarna Abu-abu produk Philips , merk ST dan yang terakhir merk NXP. Hasil terbaik adalah merk NXP dengan hfe sekitar 435 , hasilnya sangat bagus, dorongan Buffer cukup kuat untuk mendorong bagian Driver . Lilitan T1 difungsikan sebagai BPF yang parallel dengan capasitor 30pf yang membentuk resonansi agar bekerja pada range 26-28 Mhz dimana output di ambil tap tengah agar impedansi cukup rendah yang dihubungkan ke bagian Driver lewat capasitor coupling 10nF. Untuk bagian penguat Driver merupakan desain dari CB CRE8900 yaitu menggunakan MOSFET . Untuk jenis MOSFET kalau rangkaian aslinya CB tersebut menggunakan IRF520 akan tetapi jika sulit dicari, rekan-rekan dapat mengganti dengan IRFZ24. Hal terpenting dalam pembuatan linear amplifier CBITX menggunakan MOSFET adalah nilai Ciss dan Coss pada MOSFET, yang dicari  adalah yang memiliki capasitansi kecil yaitu di bawah 1nF (1000pF) . Rekan-rekan CB’er dapat mengukur menggunakan ESR meter atau smart tester digital agar Ciss dan Coss pada MOSFET dapat teridentifikasi , Jika nilai Ciss Coss pada MOSFET di atas 1nF maka hasilnya tidak bisa maksimal. Nilai Ciss Coss pada MOSFET IRF 520 sebesar 500 – 900pF sedangkan MOSFET tipe IRFZ24 yang asli sekitar 700 – 800pF.Dan harap berhati-hati untuk membeli MOSFET ,kadang saat kita beli barangnya bagus tetapi saat kita ukur dengan ESR meter/smart tester terukur jauh dari standarnya .Pada pengukuran dengan ESR meter biasanya terdapat parameter Tegangan Gate (Vg) pada MOSFET ,jika kita ukur dengan ESR sekitar 3,0 – 3,5 Volt.
Untuk jenis MOSFET lain rekan-rekan dapat mempergunakan  tipe 13N10 atau IRF630 yang juga memiliki Ciss dan Coss kecil , dibawah 1000pF.Pada pembahasan kali ini saya menggunakan IRFZ24 yang mudah dicari .
Bagian Penguat Driver  mengambil desaian dari CB CRE8900 dengan sedikit penyesuaian rangkaian agar cukup mendorong bagian Final unitnya . Saat kita tes dengan penguat Buffer BD139 maka output bagian Driver ini sudah cukup besar yaitu sekitar 5 – 6 Watt .Untuk tegangan Bias pada bagian Driver ini atur sekitar 2,5 – 2,8 Volt (untuk MOSFET IRFZ24) jika menggunakan IRF520 atur sekitar 2,8-3 Volt Dengan daya sebesar itu maka cukup untuk mendorong bagian Final atau Penguat Akhir yang dapat dipasang secara Single atau Double (Paralel) . Untuk bagian Final ,masih mengambil desain dari CB CRE8900 . Menggunakan MOSFET IRFZ24 juga yag saya pasang hanya satu buah saja (Single) . Ada yang menarik pada bagian Final unit ini yaitu lilitan pada Output ke tegangan menggunakan konfigurasi Bifilar dengan inti udara ,nah ini dapat dibuat dengan mudah dan murah ,karena tanpa inti toroid ferrite. Hati-hati dalam menyetel Bias tegangan pada bagian Final unit ini ,karena tidak mau besar , cukup atur Trimpot VR2 ,dan ukur pada Gate sekitar 0,8 -0,9 Volt saja. Mengapa kok tegangan bias kecil ,nanti saat terdorong oleh bagian Driver tegangan bias akan naik sendiri dan cukup untuk men-drive Final. Untuk bagian LPF (Low Pass Filter ) menggunakan desain dari radio CB Aries Super 120 atau mirip dengan CB  General Electric yang cukup popular dikalangan CB’er. Mengapa menggunakan desain ini , karena mudah dibuat dan nilai capasitornya mudah dicari ,serta pembuatannya mudah dengan hasil yang memuaskan.

GAMBAR RANGKAIAN  LINEAR AMPLIFIER CBITX 27  YANG SUDAH JADI

BERIKUT CARA PEMBUATAN LILITAN PADA LINEAR AMPLIFIER CBITX 27






HASIL PENGUKURAN MOSFET YANG BAGUS UNTUK LINEAR CBITX 27 DENGAN ESR 


BENTUK MOSFET IRFZ24 YANG BAGUS UNTUK LINEAR CBITX 27 



Berikut link video test linear CBITX 27 Perbagian 

part 1 https://www.youtube.com/shorts/UuaRf-EliGU

part 2 https://www.youtube.com/shorts/EHeIy0qR0ys

part 3 https://www.youtube.com/shorts/bsf7OMBaJgI 

part 4 https://www.youtube.com/shorts/YMQu0LgfBac

 Secara keseluruhan komponen dari Linear Amplifier CBITX 27 ini tidak sulit dicari baik secara On line maupun beli di toko-toko Electronik yang ada di sekitar anda. Jika dirakit dengan benar maka dapat menghasilkan daya antara 25 – 40 Watt yang cukup untuk komunikasi dengan rekan –rekan di luar Jawa, tentunya di dukung antenna yang memadai,  selain itu tergantung juga dari kualitas komponen serta level dorongan dari output exiter. Jika hasil rakitan masih di bawah 10 Watt maka yang perlu diperhatikan adalah level output dari exiter yang mungkin masih kurang kuat ,atau komponen tidak semestinya , semisal nilai Ciss coss dari MOSFET lebih dari 1nF maka juga sangat berpengaruh terhadap hasilnya .
Rangkaian ini dengan daya sekitar 30-40 Watt saya gunakan ber 10-25 (QSO) dengan rekan Medan , Papua , Ambon di Channel 30 (27.305 MHz) dan QSO di beberapa stasiun DX di band 28 MHz (10m) dapat diterima dengan baik.
Jika berminat membuat linier dan exiter  PCB tersedia hubungi No HP/WA 081232887744
SELAMAT MENCOBA    
   
BERIKUT ADA 2 GAMBAR ANTENA YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK RADIO CBITX 27 MHz


GAMBAR ANTENNA  INVERTED V DI 27 MHz YANG MUDAH DIBUAT


GAMBAR ANTENA VERTICAL  T2LT DENGAN BAHAN CABLE COAXIAL RG-58





Senin, 26 Desember 2022

 MERAKIT CBITX SPECTRA 27 MHz (PART 1)



Bahasan ini diawali dengan keberadaan Radio CB ( Citizen Band ) yang sangat popular di tahun 1980 an bahkan sebelum itu.  Radio CB sangat digemari di luar negeri dan dalam negeri ,karena saat itu merupakan primadona alat komunikasi di jaman itu. Tetapi saat itu masih menggunakan mode AM (Amplitude Modulation) yang sangat popular karena kemudahan dalam membuat atau merakit CB-AM. Sekitar tahun 1985 saat masih sekolah di SMP saya baru kenal dengan radio CB yang sebelumnya sempat merakit walkie-talkie juga bekerja di frekuensi 27Mhz juga. Beberapa model PCB radio CB sempat saya rakit dan itupun ada yang gagal dan ada pula yang berhasil , menggunakan Xtal (Kristal) sepasang  ,untuk TX dan RX nya , saat itu yang popular adalah channel 14 dengan Xtal TX 27,125 MHz dan Xtal RX 26,670 MHz .PCB  Radio CB yang berhasil saya rakit pertama kali adalah Radio CB AM 6 channel buatan MITRA Surabaya , dan senangnya luar biasa karena bisa komunikasi dengan teman atau rekan lokal maupun luar kota. Berkembang lagi merakit Radio CB dengan system PLL (Phase Locked Loop) 40 Channel produksi REL Malang, pada saat itu saya sudah ada di bangku STM (SMK) kelas 2 dan berhasil dengan baik. Sesuai perkembangan jaman apalagi dijaman Gadget seperti sekarang ,maka   keberadaan radio CB menjadi hal yang dianggap barang antik ,sehingga harga bekas nya yang dulu hanya sekitar 300 – 350 ribu sekarang melambung tinggi  hingga 5 kali lipat   sekitar 1,2 – 1,5 juta rupiah per buahnya . Sebut saja merk Radio CB yang popular  dan ada mode AM dan SSB  seperti ARIES , CENTRONIK, COLT, SUPER STAR , MIDLAND, Hy-Gain, LAFAYETTE ,MARCO dan merk-merk lainnya harga juga ikutan naik , dan harganya sangat fantastis , hal ini tidak menguntungkan bagi para CBer atau penggemar radio CB dengan dana yang pas pasan, ditambah lagi beberapa komponen radio CB tersebut sudah agak  langka .Merakit radio CB merupakan kenangan tersendiri ,tentunya dengan perkembangan jaman merakit Radio CB dengan mode SSB menjadi mudah karena banyak petunjuk, skema maupun video di internet  . dari sinilah saya mempunyai ide untuk membuat radio CB sendiri dengan  mode SSB dengan harga yang cukup terjangkau dengan hasil yang tidak kalah dengan radio CB pabrikan. Caranya dengan memodifikasi  BITX transceiver agar bisa dikerjakan di High Band HF pada frekuensi 27 – 28 MHz , tentunya dengan memodifikasi bagian RF RX amplifier , AGC , dan bagian lainnya yang diperlukan agar dapat mudah bekerja di band 10-11m dengan baik . Akhirnya muncullah desain prototype CBitx 27 .


 







Dinamakan CBITX karena bekerja pada band 11m , CBITX kepanjangan dari Citizen Band Bi- directional Transceiver , yaitu radio CB berbasis radio BITX . BITX  diawali oleh Mr.Ashar Farhan amatir radio India sang pencipta awal BITX ,hanya saja BITX tersebut dikerjakan di band 20m oleh om Farhan.  Sebelumnya sekitar tahun 2010 rekan saya Om Suhardi Alm.(YB3SI-sk) sudah mengawali untuk membuat BITX di 27 Mhz ,tetapi saat itu membikin linear amplifiernya masih banyak mengalami kesulitan. Karena menggunakan MOSFET dengan konfigurasi pushpull ,sehingga agak sulit untuk dibuat dan perlu menentukan resonansi tiap penguatan.
Desain CBITX Spectra 27 ini mirip seperti BITX Spectra 40 yang biasanya dikerjakan di frekuensi 7 MHz, tetapi ada penambahan RF RX Amplifier pada receivernya agar lebih peka , sehingga sinyal dengan level kecilpun dapat ditangkap dengan jelas. Secara umum prinsip kerjanya seperti pada BITX Spectra 40 . Dari beberapa versi yang sudah saya buat ,terdapat beberapa mofifikasi yang semata untuk hasil yang baik dan mudah dirakit.Versi awal CBitx Spectra menggunakan transistor standar Amerika yaitu 2N3904 hasilnya bagus , namun kendala untuk mencari transistor ini juga harus berburu on line ,itupun kadang kualitasnya kadang kurang baik , sehingga diputuskan mendesain ulang dengan menggunakan transistor standar Jepang yang sangat familiar dan mudah diperoleh dengan kualitas bagus , dan kita lebih familiar dengan transistor Jepang . maka pada versi yang terakhir sudah menggunakan transistor Jepang , sama seperti pada radio CB Pabrikan rata-rata menggunakan transistor Jepang. Faktor keberhasilan dari membuat exiter CBitx 27 ini adalah pada kualitas dari transistor itu sendiri, biasanya transistor untuk RF itu memiliki hfe yang tidak terlalu besar, tetapi ft (frequency transient) nya tinggi, dan ini hampir merata pada transistor standar Jepang . saya menggunakan transistor 2SC945 dan 2SC829 sudah bagus untuk exiter ini ,karena ke dua transistor tersebut cukup popular dan mudah dicari di took elektronik  ,  boleh dicoba pake tipe lainnya semisal 2SC710, 2SC460,2SC1675 dll . Transistor yang bagus digunakan memiliki hfe umumnya sekitar 280 – 300 . Komponen lain seperti diode tetap mempertahankan pakai 1N4148 pada mixer dan bagian lain, contoh untuk DBM mixer saya tetap mempertahankan tetap pakai diode 1N4148 karena output level dari PLL DSP si5351 cukup untuk “menswitch” diode karena beda dengan DDS AD9850 yang levelnya kecil. Lilitan DBM (Double Balance Mixer) tetap pakai toroid bekas lampu LHE , gulungan cukup 5 lilit Trifilar dan batasi induktansinya 100 – 300 uH, sedang jika menggunakan toroid ft37-43 maka cukup 8 lilit . Untuk kawat yang digunakan pada mixer DBM saya menggunakan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) bekas kabel jaringan computer , upayakan cari merk “BELDEN” karena merk tersebut kawat/kabelnya asli tembaga dan bukan alumunium yang di lapis tembaga. Diupayakan juga untuk alat ukur memiliki ESR meter ( smart tester) yang fungsinya untuk mengukur parameter dari diode ,transistor dan MOSFET serta Elco ,karena di jaman belanja “on line” seperti sekarang harus berpandai-pandai untuk memilih kualitas barang yang bagus  dan berkualitas.Mengingat barang yang ditawarkan berbagai macam jenis dan kualitas yang berbeda-beda .
Bagian utama untuk menentukan frekuensi kerja adalah BPF (Band Pass Filter), ini sedikit berbeda trafo lilitannya  dengan yang 40m atau 80m ,yang menggunakan bekas trafo IF 10,7Mhz (trafo IF Biru). Khusus untuk band 11m atau 27MHz tidak menggunakan trafo IF Biru 10,7MHz tetapi  tersedia 2 alternatif untuk  trafo lilitan BPF ,yaitu TIPE A dengan koker   bersirip 5mm dengan tambahan sangkar tutup ferit dan TIPE B menggunakan koker 8mm berinti ferit (slug tune). Keduanya sudah penulis coba dengan hasil yang bagus . Untuk koker sirip menggunakan kawat email 0,15mm ,sedang untuk yang menggunakan koker inti ferit 8mm menggunakan kawat email 0,3mm dengan jumlah gulungan yang sama ke duanya yaitu PRIMER : 8 LILIT dan SEKUNDER 3 LILIT. Terukur pada LC meter sekitar 1 – 1,5 uH , jika lilitan diparalel capasitor 30pF maka akan beresonansi pada frekuensi 27 – 28 MHz ,jika mau dipake di band lain seperti di 15m (21Mhz) tinggal cari capasitor 39pF . Tetapi bahasan kali ini fokus untuk band 27-28Mhz
Pada penguat RF 1 dan 2 dalam hal ini Transistor Q1 dan Q18 menggunakan transistor yang khusus RF low noise seperti 2SC2570 , 2SC3355, 2SC2026 ,MPSH 10 yang memiliki konfigurasi kaki B-E-C   menjadi salah satu ciri transistor yang memiliki ft tinggi di atas 500Mhz ,sehingga kepekaan receiver lebih low noise dan lebih sensitive.
Frekuensi kerja PLL DSP si5351 dikerjakan di atas yaitu dengan rumus f VFO = f IF + f Kerja , sehingga jika dikerjakan di band 27MHz dengan xtal Filter 10Mhz maka f VFO = 27 + 10 maka didapat f VFO sebesar 37 MHz dan ini bagi si5351 sanggup bekerja pada frekuensi tersebut dengan level yang kuat , tetapi rekan-rekan dapat mencoba/merubah jika menggunakan frekuensi VFO di bawah atau system pengurangan dengan rumus f kerja – f IF = f VFO   ,tentunya merubah frekuensi BFO nya sebesar +1,5KHz perlu disesuaikan.
Tingkat kesulitan dalam merakit CBitx ini memang agak lumayan,tetapi jika sudah pernah merakit BITX Spectra 40 maupun dual band saya rasa hanya perlu penyesuaian aja untuk memahami karakteristik di High band HF.Pemilihan jenis transistor penentu keberhasilan rangkaian , tidak disarankan menggunakan transistor FCS9014 ,kecuali bagian AGC dan Audio, karena untuk bekerja di high band pake 9014 levelnya kecil. Gunakan transistor 2N3904 untuk tipe Amerika atau 2SC945 atau 2SC829 untuk tipe Jepang . Petunjuk lilitan bisa dilihat pada gambar.











PCB CBITX SPECTRA 27 MHz



VIDEO TEST CBITX SPECTRA 27MHz 




Alat ukur seperti AVO meter , ESR meter (smart tester) serta RF Probe perlu di siapkan agar mudah mendeteksi RF keluarnya pada exiter. Cek level RF pertingkat, jika RF kecil ganti transistor yang bagus , pengalaman saya transistor Q11, Q12, Q13, Q14 perlu pemantauan khusus untuk level RF nya , maka perlu dicek dengan RF Probe per tingkat . Jika level kecil ganti transistor di atas dengan kualitas yang bagus . Karena sering rekan mengeluh daya kecil saat merakit ,padahal linear amplifiernya pake transistor dan MOSFET yang bagus , ternyata level output RF pada exiter tidak mau besar , ini dikarenakan antara lain : setting BPF belum maksimal atau transistor dengan kualitas yang buruk, untuk itu jangan segan-segan untuk mengganti transistor dengan yang kualitas bagus.   Petunjuk lilitan BPF bisa dilihat detailnya pada gambar ,baik dengan koker sirip 5mm maupun koker 8mm, terutama Gulungan awal dan akhir . Secara umum metode perakitan sama seperti halnya  BITX Spectra 40 . Pada desain PCB CBitx27 ,rangkaian audio amplifier tetap menggunakan IC LM386 dan tambahan TX level meter ,serta tambahan relay untuk perpindahan TX dan RX yang juga akan terconnect dengan bagian linear RF Amplifiernya. Untuk bagian   Linear RF Amplifier nya nanti akan disajikan di PART 2 . Jika dirakit sesuai petunjuk ,maka hasilnya sangat memuaskan baik RX maupun TX nya dan tidak kalah dengan radio CB Built Up, cukup low noise dan modulasinya menurut rekan rekan seperti memakai radio All Band dibanding radio CB  ,  range nya cukup lebar dari 26 – 28 MHz dengan tampilan frekuensi ala HF All Band karena pakai display LCD. Pergerakan Signal meter juga halus dengan sensifitas penerimaan yang bagus , saya coba  exiter dihubungkan ke SWR dan  dummy load aja sudah bisa menerima Papua saat propagasi bagus , ini menunjukkan sensifitas penerimaan yang peka dan selektif. Oh ya rekan-rekan ,frekuensi 27Mhz ini adalah ranahnya alokasi frekuensi dari RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) sedang 28Mhz adalah ranah dari amatir band . Biasanya yang sering dipakai QSO di Channel 30 ( 27.305 MHz ) dan cukup ramai rekan ber 10-25 saat siang atau sore hari ,atau bisa mendengarkan di  Frekuensi DX 11m di 27,555 MHz. Untuk band 10m (28Mhz) rekan-rekan bisa mencoba menerima  sinyal FT8 di 28,074 MHz atau SSB phone di 28,490 MHz   yang sering saya tandai apakan band 11m dan 10m itu propagasi  terbuka atau tidak. CBitx 27 ini juga bisa dipakai untuk digital mode FT8 atau RTTY ,tentunya tinggal menambah interface aja. Untuk antenna rekan-rekan terserah bisa bikin antenna yang sederhana seperti Antena Dipole 0,5 lambda , antenna vertical T2LT atau membikin antenna yang bagus seperti  Sigma four , Ring O , Victor 27 ,Delta Loop maupun Yagi.  Penulis pernah QSO dengan om Ekky di Channel 31 (27,315 MHz), dari Ambon, Maluku pakai antenna Dipole 2 x 2,62m atau ukuran setengah lambda ketinggian hanya 4 meter sudah bisa QSO dengan sinyal yang kuat.  Dengan daya linear amplifier CBITX sekitar 25watt memakai MOSFET IRFZ24 1 buah Pada bagian Final Unit.   

CATATAN PENTING !! . Gunakan Transistor khusus pada bagian TX yaitu pada : Q11,12,13 dan Q14 menggunakan transistor yang memiliki FT (Frequency Trancient )  yang tinggi seperti C1730 ,C380 , C1359 , C535 dll. yang memiliki FT diatas 300 MHz karena sangat berpengaruh pada level output daya pada exiter. Transistor dengan FT yang tinggi cenderung penguatannya besar .Sehingga cukup kuat untuk mendorong linear Amplifiernya  Kemudian yang diperhatikan yaitu LILITAN BIFILAR (T3) Gunakan Toroid FT37-43 cukup 4 lilitan Bifilar dengan kawat email 0,4 - 0,5 mm , jika di ukur ujung-ujungnya sekitar 40 - 44uH dan ini penting sekali ,jangan menggunakan Toroid LHE untuk T3 karena nilai induktansinya terlalu Besar ,ingat ini bekerja di High Band HF bukan bekerja di 7 MHz tetapi di 27 MHz-28MHz . Mungkin di band 40m tidak masalah menggunakan Toroid LHE yang memiliki permebilitas Tinggi, tetapi dapat bermasalah jika dikerjakan di 27 MHz  yang berakibat daya RF outputnya Kecil. Sehingga tidak begitu kuat untuk mendorong pada Linear Amplifiernya. Alternatif lain yaitu memotong Tubing Ferit dibuat seperti Toroid dengan Gerinda Pemotong , toroid Tubing tersebut memiliki permebilitas tidak terlalu tinggi dan cukup untuk menghasilkan nilai induktansi sebesar 40 - 47 uH tentunya disesuaikan jumlah gulungan bifilarnya . Penulis pernah mencoba membuat toroid dari potongan Tubing ferit yang dipotong selebar 3-5mm jumlah gulungan sekitar 7 lilit Bifilar dengan kawat email 0,5 mm didapat induktansi sebesar 42uH  dan hasilnya sama seperti menggunakan Toroid FT 37-43 

  Nanti pada PART 2 akan kita kupas tuntas tentang cara pembuatan Linear Amplifier di 27 MHz untuk CBitx 27. Jika berminat untuk PCB CBitx 27 bisa menghubungi

No HP/WA 081232887744 ( YOKE) 


SELAMAT BERKARYA DAN BERKREASI


 
Powered by Blogger